Minggu, 10 November 2013

Budidaya jambu kristal ini dikenalkan oleh ICDF (International Cooperation and Development Fund) yang bekerjasama dengan IPB. 

Jambu biji varietas kristal (Psidium guajava L.) merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak, ditemukan pada tahun 1991 di district Kao Shiung. 

Diperkenalkan di Indonesia oleh Misi teknik Taiwan pada tahun 2001. Di lokasi proyek Mojokerto dilakukan percontohan budidaya jambu ini, melalui kerjasama dengan taiwan jambu kristal ini mengalami perkembangan pesat hingga kini.

Dibanding jambu biji biasa, Kulit buah jambu kristal di lapisi lilin yang lebih tebal membuat buah sulit ditembus hama. Jaul lebih besar, daging buah berwarna putih dengan tekstur renyah dan empuk saat sudah matang. 

Satu hal lagi yang juga membuat banyak yang meminati jambu kristal ini adalah minimnya biji bahkan hampir tidak berbiji (sekitar 10% dari daging buah) sehingga jambu kristal ini juga disebut "sweet seedless", kandungan air jambu ini juga tinggi, sehingga sangat baik sebagai buah konsumsi yang sehat.

Selain bisa dipanen dalam waktu cepat, tanaman ini juga cepat beradaptasi dengan lingkungannya termasuk saat kondisi kering budidayanya relatif mudah dan menguntungkan. Dalam satu pohon jambu kristal yang sudah siap panen dapat menghasilkan 1-2 kg buah. Perawatan tanaman, pohon cukup dipangkas sebulan sekali untuk menjaga pertumbuhannya. Pemupukan bisa dilakukan dengan memberi pupuk kompos atau pupuk organik. Hama yang harus diwaspadai adalah ulat buah dan kutu putih, ini bisa diatasi dengan pupuk semprot sekaligus pembasmi hama

Yang juga menarik, tanaman jambu kristal juga dapat menjadi tanaman peneduh dihalaman rumah kita, bisa dikonsumsi buahnya dan juga meneduhkan halaman. Agar tanaman tidak terlalu tinggi bisa ditanam di dalam tong kaleng dan dilakukan pemangkasan.

 
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!