Minggu, 10 November 2013

Jambu biji varietas kristal mempunyai biji yang sangat sedikit (seed less), presentase berbuah lebih tinggi dibandingkan buah tanpa biji lainnya. Bentuk buahnya bulat agak gepeng, pada permukaan buah ada tonjolan yang tidak merata dan daging buah renyah. Di musim panas mutu buah lebih bagus. Berikut ini adalah cara membudidayakan jambu kristal (kutipan dari leaflet Jambu Biji Varietas Kristal ICDF): 

Iklim dan Tanah

  • Jambu biji bisa berbuah sepanjang tahun, tumbuh di ketinggian di bawah 1000 mdpl.
  • Pada suhu di bawah 15 derajat C pertumbuhan menjadi lambat, daun bisa terluka menjadi merah gelap
  • Curah hujan yang paling cocok adalah 1000-3000 mm/th, pada daerah yang curah hujannya kurang atau tidak merata memerlukan pengairan
  • pH yang paling cocok berkisar 5.5-6.5, jika di bawah 4.0 pertumbuhannya tidak bagus
  • Tanah yang paling ideal adalah tanah yang lapisan atasnya tebal dan dalam, pembuangan air (run off) lancar dan kaya akan bahan organik

Pembibitan

Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji, stek, okulasi, maupun persilangan. Langsung tanam biji umum digunakan untuk pembibitan dan stek, okulasi jarang digunakan. Metode persilangan yang paling umum adalah dengan stek, metode okulasi pucuk, metode tempel (persusuan) dan lain-lain.


Budidaya


a. Pemilihan dan Pengolahan Lahan

Jambu biji mudah beradaptasi, namun untuk pertimbangan ekonomis pilih lokasi dengan sinar matahari dan pengairannya cukup, pengatusan (run off) lancar, tanah rata serta kaya akan bahan organik. Supaya tanaman tidak tergenang air maka dapat dibuat bedengan untuk meninggikan tanaman.


b. Penanaman

  • Jarak tanam antar baris sebaiknya agak lebar, kira-kira 3.5 m – 4 m, jarak tanam antar pohon 2.7 m – 3.6 m.
  • Pilih bibit dari varietas murni, akar tumbuh sempurna tidak berpenyakit
  • Didaerah yang sering tergenang air, jangan ditanam di musim hujan
  • Dasar lubang tanam diberi pupuk organik dan dicampur dengan pupuk kimia
  • Pada pohon yang masih terlalu muda jika berbunga harus segera dihilangkan, karena jika sampai berbuah akan mempengaruhi pertumbuhan pohon
  • Jika saat okulasi di cabang utama tumbuh dahan atau daun baru harus segera dihilangkan

c. Pemangkasan

  • Pemangkasan dilakukan agar batang dan daun tumbuh merata, tidak saling bertumpukan, supay asemua daun bisa berasimilasi, usahakan tinggi pohon maksimal 2 m supaya mempermudah membungkus buah
  • Jambu biji varietas kristal dapat berbuyah dalam 1 tahun tetapi untuk menjaga pertumbuhan, pada tahun pertama pohon tidak bboleh berbuah
  • Pilih 3-4 cabang yang baik untuk dijadikan batang utama. Pada batang yang akan dijadikan batang utama, sebelum terbentuk dengan baik, dijaga agar jangan sampai berbuah supaya bentuknya tidak bengkok. Cabang dari batang utama tersebut tingginya 40-50 cm, semua cabang harus terpisah.
  • Pada lokasi yang mudah tergenang air, percabangan ditinggikan, jika batang terlalu rendah dan buah tersentuh tanah, mudah terserang penyakit. Jika batang utama terbentuk, pangkaslah supaya biisa tumbuh cabang sekunder (sub cabang), pangkas cabang yang terlalu panjang, terlalu padat, terlalu kering, berpenyakit, dekat tanah, suapay dasar dari pohon terbentuk bagus, sehingga mudah dalam perawatan.

d. Pemupukan

  • 1.5 bulan sebelum pemangkasan, utamakan pemupukan Fosfat, Kalsium, Magnesium dengan sedikit Nitrogen dan Kalium. Waktu berbunga dan permulaan buah, permukaan daun diberi boron, setelah buah agak besar beri pupuk susulan Nitrogen dan Kalium. Teatapi Nitrogen jangan terlalu banyak supaya buah tidak terlalu asam, membusuk dan berubah warna
  • Karena jambu biji berakar dangkal maka kekurangan air bisa menyebabkan pertumbuhan lambat, buah kecil, mutu jelek.
  • Pada musim kemarau harus diperhatikan metode pemupukan seriung tapi sedikit, dapat digunakan cara pengairan sekaligus pemupukan

e. Buah dan Pembungkusan

  • Buah yang tumbuh di pohon akan tergantung pada kondisi pohon tersebut. Buah yang terlalu banyak, akan tumbuh kecil, kulit mengkilap, dan mutu jelek
  • Prinsipnya setiap cabang hanya ada 1-2 buah saja, pada cabang yang kurus atau pendek tidak boleh ada buahnya.
  • Buang buah yang kecil, menghadap ke atas, berbentuk tidak bagus, terluka atau terkena penyakit, dan cabang yang teralalu banya,k buahnya
  • Pembungkusan dilakukan pada buah kecil yang sudah tidak mudah rontok (kira-kira diametaer 2.5 cm-3 cm) jika buah teralu kecil maka sesuadh dibungkus akan mudah rontok, jika terlalu besar akan mudah terserang hama ulat kecuali dibungkus dengan kantong kertas khusus (spon net) pembungkus buah, lapisi pula dengan plastik yang ujungnya diveri lubang untuk pengatusan
  • Ada 2 cara pembungkusan: (1) ikat kantong plastik di cabang dimana buah berada, cara ini lebih cepat dan lebih mudah, buah tidak mudah jatuh karena angin kencang, (2) Ikat kantong plastik di tangkai daun, cara ini kerjanya agak lambat tetepai lebih mudah untuk pemetikan buah, mulut kantong plastik harus diikat rapat supaya ulat tidak bisa masuk
  • Jika sulit mendapatkan kantong plastik khususs, bisa menggunakan kertas, tetapi ada kelemahannnya yaitu susah menentukan kemasakan buah dan ulat juga lebih mudah masuk

Panen


Panen sebaiknya dilakukan di pagi hari, hindari panen sore hari. pada pagi hari dapat melihat dengan jelas warna buah, Kalau matahari terlalu panas, bisa mempengaruhi penilaian warna buah. Buah yang dipetik jangan sampai terbentur, terluka, tertindih atau langsung kena sinar matahari.


Selamat bercocok tanam :D


Categories:

1 komentar:

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!